Ujian Sekolah Yang Menimbulkan Korban Jiwa Karena Siswa ‘Stress’
usodakedo

Ujian Sekolah Yang Menimbulkan Korban Jiwa Karena Siswa ‘Stress’

Ujian Sekolah Yang Menimbulkan Korban Jiwa Karena Siswa ‘Stress’ – Ujian sekolah merupakan penilaian kompetensi peserta didik sebagai evaluasi siswa dan pendidikan secara umum. Evaluasi yang diterapkan seharusnya dapat menjawab pertanyaan tentang ketercapaian tujuan pendidikan nasional.

Supaya dapat melihat tingkat pencapaian tujuan pendidikan, diperlukan suatu bentuk evaluasi. poker asia

Namun, Ujian sekolah yang menimbulkan korban jiwa di berbagai negara dunia karena siswa yang ‘stres’.

Ujian Sekolah Yang Menimbulkan Korban Jiwa Karena Siswa ‘Stress’

Ketika Bhanu Kiran menyadari dirinya tidak lulus mata pelajaran matematika, dia nyaris tidak membicarakannya dengan keluarga. sbobet

Satu bulan kemudian dia mengikuti ujian Higher Secondary (A-level) India, seorang teman datang menginap dan mereka tidur di kamar yang sama setelah makan malam dengan keluarganya. https://www.mrchensjackson.com/

Tetapi besok paginya, jenazah Bhanu Kiran ditemukan di jalur kereta.

“Saya tidak mengetahui kapan dia bangun dan pergi,” kata temannya Yugesh kepada salah satu pers dari suatu media.

Namun diyakini bahwa Kiran yang berumur 18 tahun pergi di tengah malam dan meloncat di depan kereta yang sedang berjalan.

Ini adalah satu buah kasus, satu orang murid, tetapi banyak kejadian sejenis berlangsung di berbagai tempat di dunia.

Stres bisa menjadi berbahaya

Para pelajar seluruh dunia mengalami perasaan yang sama saat musim ujian: stres.

Bagi sebagian dari mereka hal ini bisa menjadi hal positif.

Para psikolog menamakannya ‘eustress’, atau tingkat stres optimal yang mendorong seseorang untuk bekerja keras dan menjadi yang terbaik.

Tetapi apapun yang melebihinya justru dapat merusak kesehatan fisik dan jiwa.

“Kita sering melihat para murid menjadi depresi, mengalami kecemasan tinggi dan masalah lainnya karena harga diri mereka terutama dikaitkan dengan kinerja akademis, bukannya pada hal-hal lainnya,” kata Dr Jayasankara Reddy, profesor psikologi Christ University, Bangalore, India.

“Ini mewakili masyarakat secara umum,” tambahnya.

Di dunia, orang berharap nilai tinggi akan membuat mereka diterima di universitas yang lebih baik, dan akhirnya kehidupan yang lebih baik.

Tetapi apakah sudah cukup perhatian diberikan terhadap sistem yang sangat bersaing ini?

Ketika sukses harus dibayar mahal

Murid yang berkinerja paling tinggi di peringkat pendidikan dunia, menurut survei 2016, sebagian besar berasal dari Asia Timur.

Negara-negara di kawasan ini menduduki posisi tujuh teratas dalam matematika – Singapura di peringkat pertama, diikuti Hong Kong, Makau, Taiwan, Jepang, China dan Korea Selatan.

Singapura juga yang terbaik dalam ilmu pengetahuan dan membaca.

Tetapi sebagian murid di negara-negara ini dapat mengalami tekanan berat selama masa ujian.

Singapura adalah negara kecil Asia yang sangat memandang pendidikan sebagai cara untuk mengembangkan ekonomi dan memperbaiki standar kehidupan.

Keberhasilan akademis adalah sesuatu yang dibanggakan, tetapi dengan mudah dapat menjadi sumber stres.

Para pelajar menghabiskan banyak waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah dan mempersiapkan diri untuk menempuh ujian di sebuah sistem sekolah pemerintah yang kompetitif dan sangat banyak tuntutannya.

Tekanan begitu tinggi sehingga sejumlah orang tua juga harus kembali bersekolah.

Mereka menghadiri lokakarya untuk memahami apa yang dilakukan murid di sekolah dan bagaimana ‘menyelesaikan soal rumit dengan menggunakan metode terbaru’.

Masalah

Pelajar di negara Asia berkinerja tinggi lainnya juga menghadapi masalah yang sama.

Ujian China yang sangat penting, Gaokao, banyak dikecam karena terlalu menekan. Kegagalan memasuki ujian masuk universitas hampir pasti memberikan pekerjaan kelas bawah dan membuat keluarga kecewa.

Ujian Sekolah Yang Menimbulkan Korban Jiwa Karena Siswa ‘Stress’

Di Korea Selatan, pelajar menghabiskan seluruh masa anak-anaknya bersiap-siap mengikuti Suneung, ujian delapan jam maraton, yang tidak hanya menentukan apakah murid dapat masuk universitas, tetapi dapat juga mempengaruhi pekerjaan, pemasukan, tempat tinggal dan bahkan hubungan di masa depan.

Ujian Centre Jepang membuat para murid mengalami ‘neraka ujian’ karena ini merupakan momen yang menentukan. Untuk memastikan keberhasilan pekerjaan, mereka harus melewati ujian guna memastikan tempat di universitas terbaik atau terpaksa mengulang mengikuti ujian.

Biaya

Sekolah di Hong Kong merupakan tempat paling mahal di dunia. Orang tua mengeluarkan sekitar US$131.161 atau Rp1,8 miliar dari kantung mereka sendiri untuk pendidikan anak. Mereka juga mendapatkan beasiswa, pinjaman dan bantuan pemerintah.

Pola yang sama juga terjadi di China (US$42.892 atau Rp598 juta), Taiwan (US$56.424 atau Rp787 juta) dan Singapura (US$70.939 atau Rp989 juta). Biaya juga meningkat di India dan Indonesia.

Sementara jika kita membandingkan dengan Prancis, orang tua hanya perlu mengeluarkan sekitar US$16.000 atau Rp223 juta untuk keseluruhan pendidikan anak.

Kekhawatiran kinerja

Survei OECD tahun 2015 menyebutkan kebanyakan murid di AS dan Inggris dilaporkan mengalami kecemasan meskipun mereka telah cukup mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian.

“Terdapat perasaan takut gagal di antara para murid dan pengaruhnya,” kata Dr Rob Buck, pengajar ilmu pendidikan di University of Manchester.

Dia mengatakan berbagai tekanan menciptakan siklus yang menakutkan.

Sejumlah ahli mengisyaratkan murid berprestasi tinggi tetap menderita meskipun mereka berhasil secara akademis.

“Sejumlah murid pintar kemungkinan tetap kekurangan keyakinan diri. Hal ini bergantung kepada bagaimana murid mengatasi stres,” kata Dave Putwain, peneliti pengaruh faktor kejiwaan pada pembelajaran di Liverpool John Moores University.

Tanpa dukungan yang cukup, sejumlah murid akan menghadapi kesulitan dalam mengatasi rasa khawatir.

Bunuh diri

Di India, bunuh diri murid adalah hal yang umum terjadi selama musim ujian. Tahun ini, 23 pelajar bunuh diri setelah hasil ujian Higher Secondary (A-level) diumumkan di negara bagian Telangana.

Bhanu Kiran adalah salah satunya.

Murid lain yang tertekan adalah Vennela, yang tidak percaya dirinya tidak lulus dalam dua mata pelajaran.

Dia lalu memakan racun tikus. Saat dibawa ke rumah sakit, nyawa Vennela sudah tidak bisa diselamatkan.

Terjadi berbagai kasus terpisah di negara-negara lain, termasuk Jepang, Pakistan dan Nigeria.

Mengurangi tekanan

“Muncul kebutuhan mendesak untuk memperkenalkan lokakarya pengelolaan stres di lembaga pendidikan, di dunia,” kata Sabahat Naseem, psikolog klinis di Pakistan.

Psikolog lainnya juga mengusulkan teknik manajemen waktu dan refleksi diri untuk para murid.

Singapura mendorong sekolah, terutama di tingkat dasar, untuk menghapus ujian berstandar dan memusatkan perhatian pada pertumbuhan anak secara keseluruhan.

Dukungan

Dr Jayasankara Reddy mendesak perubahan sikap, terutama di antara orang tua dan guru.

“Mereka seharusnya menjaid sumber dukungan terdekat bagi para murid. Tetapi sering kali mereka justru memperparah rasa takut menjadi gagal. Ini dapat menjadi lebih buruk bagi anak-anak, apapun budaya mereka,” katanya.

“Untuk mengurangi tingkat stres tidak sehat ini, harus terdapat keseimbangan antara kemandirian murid dan dukungan yang diterima,” tambah Reddy.

Sementara Dr Rob Buck dari University of Manchester mengatakan: “Pesan positif yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja perseorangan dipandang lebih berguna untuk jangka panjang.”

Pada nyatanya, para psikolog mengatakan, dukungan dari orang tua dan guru dapat menciptakan perubahan besar.

Ini akan membantu mereka berpikir positif, memperluas definisi keberhasilan dan dapat menerima kegagalan dengan lebih baik.

Anak-Anak Di Pakistan Terserang Epidemi HIV Misterius
usodakedo

Anak-Anak Di Pakistan Terserang Epidemi HIV Misterius

Anak-Anak Di Pakistan Terserang Epidemi HIV Misterius – Di suatu kota kecil di Pakistan terdapat hampir 900 anak yang mengidap HIV. Peristiwa itu bermula April lalu ketika seorang dokter curiga terhadap gejala seorang anak yang dibawa ke kliniknya.

Tes HIV dilakukan pada anak itu. Delapan hari kemudian, seribu orang didiagnosa HIV positif. idnpoker

Dan terungkaplah salah satu dari penyebaran wabah HIV terbesar yang pernah terjadi di Asia yang menimpa anak-anak.

Anak-Anak Di Pakistan Terserang Epidemi HIV Misterius

Di pusat peristiwa

Anak-anak yang terserang penyakit ini berumur di bawah 12 tahun, tanpa ada sejarah penyakit itu di keluarga mereka. https://www.benchwarmerscoffee.com/

Salah satu media berita mengunjungi Ratodero yang menjadi pusat wabah dan menemui Dokter Muzaffar Ghangro yang sedang memeriksa seorang anak berumur tujuh tahun. premiumbola

Di luar dari ruang praktik, 12 pasiennya tengah menunggu, beberapa di antaranya baru berumur beberapa minggu. www.benchwarmerscoffee.com

Dr Ghangro merupakan dokter anak terkenal di daerah itu, dan juga yang termurah. Namun semua berubah ketika ia ditahan pihak berwenang.

Saya bertemu Dr Ghangro ketika keluar klinik berjalan terpincang dengan satu kaki palsunya. Pihak yang berwenang menuduhnya menginfeksi anak-anak dengan HIV secara sengaja. Ia ditahan dengan tuduhan pembunuhan.

Ia tampak santai dan tersenyum. Namun ketika pembicaraan beralih ke soal wabah HIV, wajahnya jadi tegang dan suaranya meninggi.

“Saya tak bersalah”, tegasnya.

Jarum suntik daur ulang

“Pejabat dari departemen kesehatan dalam tekanan dan mereka butuh kambing hitam untuk inkompetensi mereka. Jadilah saya yang disalahkan,” katanya.

Sekitar satu minggu kemudian, penyelidikan yang dilakukan bersama antara pemerintah dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menurunkan tuduhan terhadap dr Ghangro menjadi kelalaian kriminal.

“Saya sudah praktik dokter selama 10 tahun. Tidak ada yang pernah mengeluh ketika saya memakai ulang jarum suntik. Praktik saya populer, maka karena cemburu, beberapa dokter dan jurnalis mengarang-ngarang tuduhan ini”, katanya kepada saya.

Dokter Ghangro – yang juga mengidap HIV – dibebaskan sementara dengan jaminan.

‘Orang benci pada anak kami’

Beberapa kilometer dari klinik dr Ghangro di desa Subhana Khan, 32 anak ditemukan positif mengidap HIV. Tak ada keluarga mereka punya sejarah penyakit itu.

Saya datang menemui beberapa ibu mereka yang tampak putus asa. Anak-anak mereka terlihat kurus dan kurang gizi, serta terus menerus menangis.

“Saya meminta mereka menimbang anak saya dan memberinya vitamin” kata salah seorang ibu.

“Mereka mengatakan hanya bisa memberi resep, tapi saya harus membelinya sendiri. Harganya beberapa ratus rupees dan saya tak mampu beli.”

Pemerintah menyediakan obat gratis untuk HIV tapi kebanyakan orang tua tak mampu beli obat untuk menangani penyakit lain yang muncul sebagai akibat dari HIV – yang menyerang kekebalan tubuh.

Tetapi rasa malu dan trauma paling menyiksa orang tua di Ratodero.

“Orang benci pada anak kami”, kata salah seorang dari mereka. “Mereka bahkan mendiskriminasi kami, tak mau bertanya, tak mau bersalaman atau mengunjungi rumah kami, karena mereka takut akan tertular. Kami bisa apa?”

Katanya, para anak-anak di desa tak mau bermain dengan anaknya yang HIV positif. Sekolah juga memberikan saran agar anak-anak ini tidak usah hadir ke sekolah.

Panik massal

Dokter Fatima Mir merupakan dokter pertama yang ada di lokasi saat dinyatakan adanya wabah.

“Terjadi panik massal. Diagnosa HIV diartikan sama dengan kematian, mereka merasa anak-anak ini akan mati dalam beberapa hari,” kenangnya.

Negara Pakistan adalah salah satu dari 11 negara dengan prevalensi HIV tertinggi, menurut laporan PBB bulan Juli 2019, dan kurang dari separuh dari mereka yang mengidap menyadari penyakit mereka.

Permasalahan penyakit itu meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2010 menjadi 160.000 kasus.

Alarm peringatan

HIV selama ini bukan merupakan prioritas pemerintah. Akantetapi Menteri Kesehatan Pakistan Azra Pechuho mengaku wabah belakangan ini seperti peringatan alarm bagi pemerintah.

Terdapat sekitar 600.000 dokter yang tak berkualifikasi melakukan praktik secara ilegal di seluruh Pakistan.

“Praktik di banyak rumah sakit di Pakistan berjalan secara tidak etis. Dokter tidak memikirkan kesejahteraan pasien. Mereka memberi injeksi, bahkan ketika tak dibutuhna. Ini untuk pemecahan instan. Semakin banyak injeksi, lebih besar risiko penyebaran infeksi,” kata Pechuho.

Agustus tahun ini, asisten khusus Perdana Menteri bidang kesehatan Zafar Mirza bercuit bahwa Pakistan memiliki tingkat injeksi per kapita tertinggi di dunia dan 95% di antaranya tidak dibutuhkan.

“Ini adalah faktor penyebab tertinggi bagi penyebaran penyakit yang menular lewat darah seperti Hepatitis C dan HIV/AIDS. Kami akan mengatasi masalah ini secara efektif,” tulisnya.

Kesadaran

Bagian pemerintah, dengan bantuan lembaga swadaya masyarakat, juga menjalankan program peningkatan kesadaran bagi orang dengan risiko HIV.

Anak-Anak Di Pakistan Terserang Epidemi HIV Misterius

Akantetapi seks di luar pernikahan dan homoseksualitas ilegal di Pakistan, dan kampanye harus dilakukan tanpa ribut-ribut. Mereka juga kesulitan menjangkau sebagian besar populasi.

Kelompok yang berisiko merasa rentan karena label buruk yang melekat dengan penyakit itu. Borromeo menyatakan mayoritas orang di kelompok umur sasaran tidak berusaha mencari perawatan karena takut “ketahuan”.

Namun Dr Mir berharap korban anak-anak di Ratodero bisa membantu menyingkirkan label buruk itu.

“Diam mengenai sesuatu tidak membuatnya jadi tidak ada. Hal itu malah akan kembali dengan lebih besar dan lebih kuat,” katanya.

“Penting sekali untuk menyelesaikan wabah ini secara pantas dan cepat. Jika tidak, wabah berikutnya akan lebih besar dan mungkin akan lebih sulit untuk ditangani.”

Misteri Asal-usul Wabah HIV yang Menyerang Ratusan Anak di Pakistan :

Berdasarkan penelusuran sementara, menurut para pejabat kesehatan, wabah tersebut dipicu penggunaan jarum suntik yang tidak steril, yang digunakan kembali untuk anak-anak di Provinsi Sindh. Namun, penyebab pasti belum disimpulkan.

Akibatnya, kecemasan melanda seluruh negeri, di tengah ketidakpercayaan publik terhadap sistem kesehatan dan rasa skeptis skeptis terhadap program imunisasi.

Wabah HIV tidak biasa menyerang anak-anak — yang biasanya tertular HIV dari ibu mereka selama kehamilan, kelahiran atau menyusui.

Dan dengan bertambahnya jumlah kasus, para ahli khawatir bahwa virus yang dapat menyebabkan AIDS akan menyebar.

Investigasi awal mengungkapkan bahwa jarum suntik yang dikemas ulang mungkin meningkatkan jumlah kasus HIV dan penyakit lain secara signifikan, kata Zafar Mirza, pejabat kesehatan terkemuka Pakistan, dalam konferensi pers pekan lalu.

“Penggunaan jarum suntik yang tidak aman mungkin menjadi salah satu penyebab penyebaran penyakit ini, tetapi pemerintah berupaya keras untuk memastikan penyebab pastinya,” lanjut Mirza, seperti dikutip dari salah satu media berita.

Kekhawatiran bahwa virus itu menyebar dengan cepat tumbuh sejak April 2019 setelah para orangtua di Kota Ratodero memberi tahu dokter setempat bahwa anak-anak mereka jatuh sakit, demam yang tidak dapat mereka kendalikan — gejala awal yang umum dari HIV.

Ketika hasil tes menunjukkan bahwa anak-anak itu tertular virus HIV, petugas kesehatan menjadi bingung. Apalagi mereka berasal dari orangtua yang bebas virus yang menyerang sistem imun tersebut.

Metode Kuantum China : Baca '100.000 kata dalam lima menit'
usodakedo

Metode Kuantum China : Baca ‘100.000 kata dalam lima menit’

Metode Kuantum China : Baca ‘100.000 kata dalam lima menit’ – Pembaca tercepat di dunia menurut Guinness Book of Records adalah Howard Berg dari Amerika Serikat, dengan kecepatan membaca 25.000 kata per menit.

Sekarang berbagai kursus di China menjanjikan cara yang dapat membuat anak mampu bersaing. idn poker

Mereka menyatakan dapat mengajarkan anak membaca 100.000 kata dalam lima menit.

Tetapi kursus yang menawarkan teknik “baca cepat kuantum” ini mengundang kontroversi, setelah sebuah video yang memperlihatkan murid membaca dengan cepat, membalikkan halaman pada perlombaan baca-cepat di Beijing, menjadi viral.

Metode Kuantum China : Baca '100.000 kata dalam lima menit'
I love to read

Berbagai cara dilakukan orangtua agar anak pintar, termasuk mendaftarkan kursus. Sebuah kursus ‘Quantum Read’ alias membaca cepat quantum mengklaim bisa membuat anak bisa menghafal 100 ribu kata dalam lima menit. Sayangnya teknik membaca cepat ini dianggap bisa mengganggu perkembangan anak. https://www.benchwarmerscoffee.com/

Teknologi Pendidikan Beijing Xinzhitong Qiguang di Yancheng, Provinsi Jiangsu termasuk yang menjanjikan akan mengajar siswa muda teknik membaca cepat quantum. Namun, seorang pejabat di Beijing Xinzhitong Qiguang Education Technology membantahnya ketika ditanyai oleh wartawan. https://www.benchwarmerscoffee.com/

Padahal dalam poster promosi serta posting di platform media sosial Cina Weibo, pusat pembelajaran swasta menargetkan siswa antara usia 10 dan 16 tahun bisa membaca 100.000 kata dalam hitungan menit, serta membaca apa yang telah mereka baca, setelah kelas 72 jam https://www.benchwarmerscoffee.com/

Penyelidikan

Pada perlombaan tersebut, para murid “membaca” buku seperti mengocok kartu.

Pendukung metode ini mengatakan dengan membalikkan halaman secara cepat, gambar yang muncul di otak pembaca membantu mereka untuk memahami isinya.

Meskipun demikian para pengecamnya mengatakan kursus ini adalah sebuah “penipuan” dan menggambarkan metodenya sebagai “ilmu palsu”.

Pejabat pendidikan setempat juga bertindak: Kantor Pendidikan Shenzhen mengeluarkan pernyaaan permulaan bulan ini terkait dengan pelarangan bagi murid sekolah dasar dan menengah untuk mengikuti kursus baca cepat kuantum.

Mereka kemudian menyelidiki para penyelenggara kursus.

Kekhawatiran tertinggal

Sejumlah ahli pendidikan mengatakan pelatihan seperti ini tidak berdasar dan menyesatkan. Tetapi kursus ini menjadi populer karena berbagai alasan.

Kekhawatiran tertinggal, rendahnya melek ilmu dan kurang memadainya peraturan membuat kursus ini menarik perhatian orang tua dan murid di China yang ingin berhasil secara akademis.

Baca cepat kuantum dikembangkan guru Jepang Yumiko Tobitani yang menerbitkan sebuah buku tentang metode ini pada tahun 2006.

Sejumlah warga China menggunakan media sosial untuk mengejek orang tua yang memasukkan anaknya ke kursus tersebut. Beberapa pengamat juga mempertanyakannya.

Xiong Bingqi, wakil direktur 21st Century Education Research Institute (Institut Penelitian Pendidikan abad ke-21) di Beijing mengatakan kepada BBC bahwa metode ini tidak memiliki dasar ilmiah dan bertentangan dengan logika pendidikan.

Tetapi kursus ini tetap mendapatkan dukungan di China “karena orang tua mengkhawatirkan keberhasilan akademis anak mereka dan mengharapkan jalan pintas keberhasilan,” katanya,

Saat tahun 2018, koran China Youth Daily mengungkapkan metode “membaca dengan mata tertutup”.

Metode ini menggunakan “resonansi suara gelombang otak” untuk mengaktifkan “kelenjar endokrin” di otak, sehingga murid dapat “memahami benda, kata dan pola” meskipun matanya tertutup.

Para orang tua berkeinginan memiliki anak ajaib, dan mereka bersedia membayar biaya kursus agar anaknya memiliki kekuatan super dalam waktu seketika, kata Xiong Bingqi.

“Orang tua khawatir jika mereka sampai kehilangan satu hal, anak-anak mereka menjadi tidak dapat bersaing.”

“Orang tua yang mengirimkan anaknya ke kursus baca cepat kuantum perlu mempertanyakannya, tetapi mereka juga khawatir bagaiman jika hal ini ternyata akan berguna. Jika anak orang lain mengikuti kursus sementara anak mereka tidak, mereka kemungkinan akan tertinggal,” tambahnya.

Terdapat sejumlah faktor lain di balik kursus ini.

Rendahnya tingkat pemahaman ilmu

Chu Zhaohui, peneliti di National Institute of Education Sciences/Institut Nasional Pendidikan Ilmu Pengetahuan mengatakan kepada BBC bahwa kurangnya pengetahuan akan ilmu pengetahuan juga menjadi penyebab.

Metode Kuantum China : Baca '100.000 kata dalam lima menit'

Menurut Chinese National Survey of Public Scientific Literacy/Survei Nasional Pemahaman Masyarakat akan Ilmu Pengetahuan tahun 2018, hanya sekitar 8,5% penduduk China yang melek ilmu.

Angka ini sudah lebih baik dari pada 1,6% di tahun 2005.

Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) mendefinisikan paham ilmu pengetahuan sebagai “kemampuan memahami masalah terkait ilmu pengetahuan dan pemikiran ilmiah, di antara warga yang mampu berpikir”.

“Banyak orang tua meyakini informasi di atas kertas dapat disampaikan ke otak manusia melalui metode kuantum. Padahal ini sama sekali tidak mungkin,” kata Chu.

Tetapi bagaimana caranya untuk melindungi orang tua dari godaan mendapatkan jalan pintas menjadi berpengetahuan?

Xiong Bingqi meyakini organisasi pelatihan perlu lebih ketat diatur. Kebanyakan pusat pelatihan baca cepat kuantum tercatat sebagai perusahaan konsultan pendidikan.

Perbaikan sistem evaluasi pendidikan China, yang sangat berorientasi kepada nilai, juga akan membantu, kata Chu.

“Hanya terdapat satu sumber evaluasi dan sistem penilaian terlalu terpusat,” katanya.

Bagi kebanyakan murid yang berencana untuk belajar di China daratan, ujian masuk universitas nasional atau “Gaokao” adalah satu-satunya tes masuk yang terstandarisasi.

Data Kementerian Pendidikan menyebutkan jumlah peserta ujian tahun 2019 adalah 10,3 juta, yang tertinggi sejak tahun 2010.

Chu mengatakan evaluasi standar-tunggal mematikan berbagai kemungkinan yang ada bagi para murid.

“Sumber evaluasinya seharusnya didiversifikasi sehingga orang tua dan murid dapat berhenti memusatkan perhatian pada nilai dan lebih menekankan keterampilan lain,” katanya.

Lantas seperti apa teknik membaca cepat quantum ini?

Menurut China Daily, dalam materi promosi pusat pendidikan dijelaskan dengan membalik-balik ratusan halaman gambar yang sangat cepat akan mulai terbentuk dalam pikiran pembaca untuk membantu mereka memahami apa yang mereka baca.

Teknik ini diduga dikembangkan oleh Yumiko Tobitani, seorang pendidik Jepang yang juga menulis buku tentang membaca cepat kuantum seperti dikutip Oddity Central.

“Ketika Anda membalik halaman buku, gambar mulai muncul yang membantu Anda memahami isinya,” kata Yumiko Tobitani dalam presentasi video.

“Hal luar biasa lainnya adalah bahkan jika teksnya ditulis dalam bahasa Prancis, Jerman, atau Inggris, itu akan diterjemahkan ke bahasa Anda sendiri dan menghubungkan ke gambar sehingga Anda segera memahami buku itu.”

Orangtua Tetap Memasukkan ke Kursus Ini

Mendengar teknik membaca cepat quantum ini, para ahli dan ilmuwan mengklaim itu hanya penipuan. Menurut mereka tidak ada dasar ilmiah untuk teknik ini.

Meskipun kursus membaca cepat quantum mendapat reaksi negatif, para ahli percaya beberapa orang tua masih akan memasukkan anaknya kursus di sini. Alasannya, banyak orangtua yang terobsesi dengan pendidikan anak-anak mereka, terutama cara agar anaknya menjadi yang terbaik dari semua siswa lainnya.

“Mereka berpikir jika anak-anak mereka mengambil kursus seperti itu, mereka akan memiliki keunggulan dibandingkan yang lain, tetapi metode pelatihan tidak ilmiah semacam ini hanya membahayakan perkembangan anak-anak mereka,” kata Xiong Bingqi, Wakil Direktur The 21st Century Education Research Institute di Beijing.